ARE YOU NURSING MANIA ???

Minggu, 13 Desember 2009

Konsep Dasar dan Prinsip Hukum Kesehatan yang Berkaitan dengan Profesi Keperawatan

A. Pendahuluan
Hukum kesehatan adalah ketentuan hukum yang mengatur hak dan kewajiban tenaga kesehatan, individu dan masyarakat dalam pelaksanaan upaya, aspek organisasi dan aspek sarana.

Tugas hukum kesehatan adalah mengusahakan keseimbangan tatanan dalam pelaksanaan upaya kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dan menjamin kepastian hukum berdasarkan sistem hukum yang berlaku.

Etik adalah menilai manusia sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk etis didasarkan norma baik dan buruk atas moralnya.

Manusia adalah makhluk etis karena bermoral, apabila:
Berperilaku didasarkan norma baik.
Bertindak sesuai dengan nurani
Bertanggung jawab kepada siapapun yang berhak menuntut pertanggungjawabannya sesuai dengan kodrat, harkat dan martabatnya.

B. Peranan etik dan hukum dalam menjalankan profesi
Pelaksanaan pengobatan atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk hal tersebut.
Pengakuan hukum terhadap keahlian dan kewenangan tenaga kesehatan profesional merupakan dasar otonomi profesi yang sepenuhnya harus dapat dipertanggungjawabkan baik menurut norma etik profesi maupun norma hukum.
Adapun salah satu karakter etik profesional kesehatan yaitu harus selalu mengutamakan kepentingan dan keselamatan klien yang memerlukan bantuan pelayanan kesehatan.
Selain itu, kesadaran moral perlu dimiliki dan ditumbuhkembangkan oleh para tenaga kesehatan profesional karena hal ini diperlukan dalam mempertimbangkan dan memutuskan suatu tindakan yang akan dilakukan dalam menjalankan tugas sesuai dengan keahlian dan kewenangan tenaga kesehatan. Penerapan kesadaran moral atas tindakan etis tertentu dalam segala situasi disebut kata hati. Oleh karena itu, setiap kali ada tindakan yang dilakukan oleh subjek hukum maka setiap kali pula kata hati berfungsi sebagai penilai dan hakim.
Sehubungan dengan hal tersebut, pada Pasal 26 PP No. 32 Tahun 1996 jo UU No. 23 Tahun 1992 telah ditegaskan:
Tenaga kesehatan dapat membentuk ikatan profesi sebagai wadah untuk meningkatkan atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, martabat dan kesejahteraan para anggotanya selaku profesional.

C. Pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan prinsip hukum kesehatan
yang berkaitan dengan profesi Keperawatan


1. Bagaimana hak atas pemeliharaan kesehatan diakui sebagai hak dasar?
Konstitusi WHO : The enjoyment oh highest attainable standard of health is one of the Fundamental Right of the Human being (memperoleh derajat kesehatan yang optimal adalah hak asasi setiap orang).
Pasal 25 (1) Universal Declaration of Human Right (1948) : setiap orang berhak atas taraf hidup yang menjamin kesehatan dan kesjahteraan untuk dirinya dan keluarganya, termasuk pangan, pakaian, perumahan dan pemeliharaan kesehatannya serta usaha-usaha sosial yang diperlukan.

2. Bagaimana pengakuan hak atas kesehatan sebagai bagian dari HAM di Indonesia?
TAP MPR No. XVI/MPRRI/1998 tentang HAM – UU No. 39 Tahun 1999 – kesehatan dimasukkan sebagai bagian dari “hak untuk hidup” dan “hak anak”.
Pasal 28 H (1) UUD 1945 : Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidupyang baik dan sehat seta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Dengan kedua sumber diatas, kesehatan tidak lagi sekedar dipandang sebagai urusan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan tanggung jawab negara, tetapi juga diakui dan dijamin pemeliharaannya sebagai suatu hak hukum (Legal Right).

3. Sejauhmana tanggung jawab pemerintah (negara) terhadap pemenuhan hak atas kesehatan?
Berdasarkan Pasal 28 H (1) UUD 1945, hak atas kesehatan harus dipahami dalam arti yang luas terkait dengan hak lainnya, yaitu:
Hak untuk hidup sejahtera
Hak untuk memperoleh tempat tinggal yang layak
Hak untuk mendapat lingkungan yang baik dan sehat.
Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, hak atas kesehatan harus diwujudkan bersama antara pemerintah dan masyarakat.

4. Bagaimana tanggung jawab pemerintah dalam pemenuhan hak masyarakat atas pemeliharaan kesehatan?
Berdasarkan Pasal 66 UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan: pemerintah bertanggung jawab dalam mengembangkan, membina, dan mendorong JPKM sebagai cara yang dijadikan sebagai landasan setiap penyelenggara yang pembiayaannya dilaksanakan secara praupaya yang berasaskan usaha bersama dan kekeluargaan.
Berdasarkan Pasal 5 UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN : badan penyelenggara jaminan sosial adalah perusahaan perseroan JAMSOSTEK, Taspen, ASABRI dan ASKES.

D. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
1. Pasal 53 : Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien.
2. Pasal 54 :
Terhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan atau kelalaian dalam melaksanakan profesinya dapat dikenakan tindakan disiplin.
Penentuan ada atau tidaknya kesalahan atau kelalaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditentukan oleh Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan.
3. Pasal 55 :
Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan.
Ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


Sumber: materi kuliah oleh ibu DR. Veronica Komalawati, S.H., M.H.

Komunikasi Dalam Keperawatan

Pengertian Komunikasi
Komunikasi sebagai kata benda (noun), communnication, berarti : (1) pertukaran simbol, pesan-pesan yang sama dan informasi; (2) proses pertukaran antara individu melalui sistem simbol-simbol yang sama; (3) seni untuk mengekspresikan gagasan; dan (4) ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi (Stuart, 1983).

Beberapa pengertian komunikasi menurut beberapa pakar :
a. William Albig : komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti antara individu. (Communication is the prosses of transmitting meoninfull symbols between individuals – buku public opinion).

b. Wilbur Schram : dalam uraiannya “How Communication Work” mengatakan komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu kata communio atau common. Bilamana kita mengadakan komunikasi itu berarti membagikan informasi …. agar si penerima maupun si pengirim sepaham atas suatu pesan tertentu. (communication comes from latin, communio = common when we communication are the sender tuned together for a particular message). Jadi esensi komunikan adalah menemukan dan memadukan si penerima dan si pengirim.

c. Onong Uchyana Effendy : dalam bukunya komunikasi : teori dan praktik mengatakan, komunikasi hakekatnya adalah proses penyimpanan pikiran atau perasaan oleh komunikator kepada komunikan.

d. Bennard Berelson dan Gary A. Steinner (1964:527) mendefinisikan komunikasi : ”communication: the transmission of information, ideas, emotions, skills, etc. by the uses of symbol…” (komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi). Komunikasi adalah : seni penyampaian informasi (peran, message, ide,sikap atau gagasan) dari komunikator untuk merubah serta permohonan yang dikehendaki komunikator. Jadi proses penyampaian informasi berdaya guna bagi komunikator maupun komunikan.

Unsur-Unsur Komunikasi
Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu : pengirim pesan (komunikator), penerima pesan (komunikan) dan pesan itu sendiri. Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih sederhana yang dikenal dengan ”SMCR”, yaitu : Source (pengirim), Message (pesan), Channel (saluran-media) dan Receiver (penerima).

- Komunikator
Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya. Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari (a) satu orang; (b) banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang; (c) massa

- Komunikan
Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan komunikator ditujukan. Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling bergantian.

- Pesan
Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan. Pesan bersifat verbal (verbal communication) : (1) oral (komunikasi yang dijalin secara lisan); (2) written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).Pesan bersifat non verbal (non verbal communication) : (1) gestural communication (menggunakan sandi-sandi à bidang kerahasiaan)

- Saluran komunikasi & media komunikasi.
Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat dua cara : (1) non mediated communication (face to face), secara langsung; (2) dengan media.

- Efek komunikasi
Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan : (1) kognitif (seseorang menjadi tahu sesuatu); (2) afektif (sikap seseorang terbentuk) dan (3) konatif (tingkah laku, hal yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu).Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan komunikator yang disampaikan.

Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
Komunikasi sering mengalami gangguan sehingga proses komunikasi tidak seperti yang diharapkan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi komunikasi diantaranya :

1. Latar belakang budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
2. Ikatan dengan kelompok atau grup
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
3. Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.
4. Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.


Tingkatan Komunikasi dibagi dalam 3 tingkatan.
1. Komunikasi intra personal
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri, berusaha mengenal diri sendiri dan segala konsep diri yang melingkupinya, menyanyakan kepada diri sendiri tentang segala hal yang ingin dia ketahui terkait dengan keinginan, kebutuhan dll.

2. Komunikasi interpersonal
Komunikasi Interpersonal adalah berkomunikasi dengan orang lain secara face to face maupun dalam kelompok.Komunikasi searah : pembicara memberikan sebuah informasi dan pendengar menyimak informasi tanpa memberikan pertanyaan, argumentasi maupun sanggahan. Komunikasi dua arah : pembicara dan pendengar saling melakukan aksi reciprokal atau saling berbalasan, saling bertukar peran, pendengar terkadang memberi informasi, pembicara terkadang mendengarkan.

3. Komunikasi massa
Komunikasi Massa : menyampaikan informasi kepada beberapa orang di sebuah situasi yang sengaja diciptakan.

Syarat komunikasi interpersonal yang baik.
1. Good Listener : mendengarkan orang lain untuk memberi kesempatan mereka mengungkapkan ide atau pemikiran
2. Intonasi : beri irama dalam setiap ucapan sehingga kata – kata mampu diserap dan dicerna oleh pendengar
3. Empati : memperhatikan respon emosi orang lain, jangan terlalu banyak humor jika lawan bicara sedang sedih atau sebaliknya.
4. Humor : menyegarkan hubungan dengan sebuah suasana yang fresh dan tidak terkesan formal.
5. Positioning : menguasai posisi dimana harus berdiri, kapan harus mendekat, kapan harus menjauh, membuat perubahan posisi di depan, ditengah maupun dibelakang.
6. Volume Suara : ucapan yang dikeluarkan mampu didengarkan oleh orang – orang dalam massa tersebut.
7. Bahasa Tubuh : jangan terlalu banyak mengekplorasi bahasa tubuh yang tidak perlu.
8. Motivasi : gunakan kata – kata atau bahasa yang inspiratif maupun membangkitkan motivasi, bahkan dalam suasana belajar mengajar sekalipun, memotivasi orang lain sekalipun merupakan sebuah hal perlu dipertimbangkan.

Komunikasi Terapeutik
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yg direncanakan secara sadar, bertujuan dan dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik mengarah pada bentuk komunikasi interpersonal.

Northouse (1998: 12), komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu pasien beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan psikologis, dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain.

Stuart G.W. (1998), komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpesonal antara perawat dengan pasien, dalam hubungan ini peraw at dan pasien memperoleh pengalaman belajar bersama dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional pasien.

Tujuan Komunikasi Terapeutik
1. Membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban perasaan serta pikiran.
2. Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk pasien.
3. Membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan diri sendiri.
4. Menurut Stuart, tujuan terapeutik diarahkan pada pertumbuhan klien : 1) Realisasi diri, penerimaan diri dan rasa hormat pada diri sendiri. 2) Identitas diri yang jelas dan integritas diri yang tinggi. 3) Kemampuan membina hubungan interpersonal yang intim, saling tergantung dan mencintai. 4) Peningkatan fungsi dan kemampuan yang memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistis.
5. Mendorong dan menganjurkan kerjasama antara perawat -pasien.
6. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan dan mengkaji masalah serta mengevaluasi tindakan yang dilakukan bidan.
7. Memberikan pengertian tingkah laku pasien dan membantu pasien mengatasi masalah yang dihadapi.
8. Mencegah tindakan yang negatif terhadap pertahanan diri pasien.

Unsur Komunikasi Terapeutik
Adapun komunikasi terapeutik mempunyai unsur sebagai berikut :
1) Ada sumber proses komunikasi;
2) Pesan disampaikan dengan penyandian balik (verbal & non verbal);
3) Ada penerima;
4) Lingkungan saat komunikasi

Teori Dasar Keperawatan

1. VIRGINIA HENDERSON

Virginia Henderson lahir di Virginia Barat. Pada tahun 1964, beliau meraih gelar BSN di Universitas Colorado. Pada tahun 1966, beliau meraih gelar M.S. di Universitas Colorado. Pada tahun 1973, beliau berhasil meraih gelar PhD.

Teori keperawatan Virginia Henderson mencakup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai:

“membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatannya dan kesembuhannya. Dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan, kemauan, dan pengetahuan yang dibutuhkan”

Tujuannya untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan, membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin untuk dapat memenuhi 14 kebutuhan, yaitu :

1. Bernafas secara normal

2. Makan dan minum cukup

3. Eliminasi

4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki

5. Istirahat dan tidur

6. Memilih cara berpakaian

7. Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal

8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi

9. Menghindari bahaya dari lingkungan

10. Berkomunikasi dengan oranglain

11. Beribadah menurut keyakinan

12. Bekerja yang menjanjikan prestasi

13. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi

14. Belajar kembali atau memuaskan rasa keingintahuan yang mengacu pada perkembangandan kesehatan normal


2. JEAN WATSON

DR. Jean Watson adalah distinguished profesor of nursing dan dianugrahi gelar Chair dalam peduli science di University of Colorado Health Sciences Center. Beliau adalah pendiri asli Pusat Peduli Manusia di Colorado dan merupakan mahasiswa dari American Academy of Nursing. Beliau sebelumnya menjabat sebagai Dekan KEPERAWATAN di University Health Sciences Center dan merupakan mantan presiden Liga Nasional untuk keperawatan.

Filosofi Watson tentang asuhan keperawatan berupaya untuk mendefinisikan hasil dari aktivitas yang berhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan. Pandangan teori ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan, diantaranya:

1. Kebutuhan Biofisikal (kebutuhan untuk hidup)

  • Kebutuhan makan dan cairan
  • Kebutuhan eleminasi
  • Kebutuhan ventilasi

2. Kebutuhan Psikofisikal (kebutuhan fungsional)

  • Kebutuhan aktivitas dan istirahat
  • Kebutuhan Seksualitas

3. Kebutuhan Psikososial (kebutuhan integrasi)

  • Kebutuhan Berprestasi
  • Kebutuhan Berorganisasi

4. Kebutuhan Intrapersonal-interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan)

  • Kebutuhan aktualisasi diri

Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Watson mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan sehingga dalam upaya untuk mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual. Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, Keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status keshatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit, dan penyembuhan kesehatan.

2. DOROTHEA OREM


Lahir di Baltimore,Maryland. Pendidikan Diploma (1930), Providence Hospital School of Nursing, Washington DC. Pada atahun 1939 beliau meraih gelar BSN Ed. dan tahun 1945 MSN Ed. berhasil diraih dari The Catholic University of America, Washington DC. Beliau juga meraih gelar Doctor of Science dari Georgetown University tahun 1976 dan Incarnate Word College di San Antonio Texax tahun 1980 serta Doctor of Humane Letters dari Ilinois tahun 1988 dan juga Doctor Honoris Causae dari University of Missouri-Collumbia tahun 1998.

Dorothea Orem menekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri . Keperawatan merupakan perhatian tertentu pada kebutuhan manusia terhadap tindakan perawatan dirinya sendiri secara terus menerus untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan, penyembuhan dari penyakit atau cedera dan mengatasi kemungkinan yang ditimbulkannya.

Konsep praktik keperawatan Orem mengembangkan 3 bentuk teori Selfcare

1. Teori Selfcare

Merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh individu iti sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan.

Kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri yang dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan, dll.

Adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan pada waktu tertentu, dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat

Suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri, yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mempertahankan fungsi tubuh. Selfcare yang bersifat universal itu adalah kebutuhan dasar manusia .Sifat dari selfcare adalah untuk perkembangan kepercayaan diri serta ditujukan pada penyimpanan kesehatan yang memiliki ciri perawatan yang diberikan dalam kondisi sakit atau dalam proses penyembuhan.

2. Teori Selfcare Deficit

Orem memiliki metode untuk proses meningkatkan kualitas maupun kuantitas. Diantaranya berbuat untuk oranglain sebagai pembimbing oranglain, memberi support, meningkatkan pengembangan lingkungan untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau mendidik oranglain .

3. Teori Nursing System (Teori sistem keperawatan)


Identifikasi Orem dalam sistem pelayanan keperawatan:

1. Sistem bantuan secara penuh (Wholly Compensatoru System)

Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan penuh pada pasien dikarenakan pasien tersebut tidak mampu memenuhi tindakan keperawatan secara mandiri.

2. Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory System)

Perawatan ini ditujukan pada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal.

3. Sistem Supportive dan Edukatif

Bantuan ini diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan ,dengan harapan pasien mampu melakukan perawatan sendiri.


4. MADELEINE M. LEININGER


Madeleine M. Leininger adalah penemu ilmu keperawatan antar budaya dan pemimpin teori keperawatan antar budaya dan perawatan manusia. Beliau dilahirkan di Suthon, Nebraska. Ia memulai karir keperawatan setelah lulus dari program Diploma pada St. Antoni’s school of Nursing di Denver. Pada tahun 1950 ia meraih gelar B.S. pada ilmu biologi dari Benedictine College Atchison,Kansas. Pada tahun 1954, ia mendapat gelar M.S.N(Master in Science in Nursing) dalam bidang keperawatan psikiatris dari Universitas Katolik Amerika di Washington DC. Di waktu senggangnya, ia menulis salah satu textbook dasar untuk keperawatan psikiatris bersama Hofling, berjudul Basic Psychiatric Nursing Consept pad tahun 1960 dan dicetak dalam 11 bahasa.

Sabtu, 12 Desember 2009

EUTHANASIA

Euthanasia Bahasa Yunaniευθανασία -ευ, eu yang artinya "baik", dan θάνατος, yang berarti kematian) adalah praktek pencabutan kehidupan manusia atau hewan melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan rasa sakit yang minimal, biasanya dilakukan dengan cara memberikan suntikan yang mematikan.

Euthanasia dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :

1. Euthanasia agresif : atau suatu tindakan eutanasia aktif yaitu suatu tindakan secara sengaja yang dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan lain untuk mempersingkat atau mengakhiri hidup si pasien. Misalnya dengan memberikan obat-obatan yang mematikan seperti misalnya pemberian tablet sianida atau menyuntikkan zat-zat yang mematikan ke dalam tubuh pasien.

2. Euthanasia non agresif :
atau kadang juga disebut autoeuthanasia (eutanasia otomatis)yang termasuk kategori eutanasia negatif yaitu dimana seorang pasien menolak secara tegas dan dengan sadar untuk menerima perawatan medis dan sipasien mengetahui bahwa penolakannya tersebut akan memperpendek atau mengakhiri hidupnya. Dengan penolakan tersebut ia membuat sebuah "codicil" (pernyataan tertulis tangan). Auto-eutanasia pada dasarnya adalah suatu praktek eutanasia pasif atas permintaan.

3. Euthanasia pasif : juga bisa dikategorikan sebagai tindakan eutanasia negatif yang tidak menggunakan alat-alat atau langkah-langkah aktif untuk mengakhiri kehidupan si sakit. Tindakan pada eutanasia pasif ini adalah dengan secara sengaja tidak (lagi) memberikan bantuan medis yang dapat memperpanjang hidup pasien. Misalnya tidak memberikan bantuan oksigen bagi pasien yang mengalami kesulitan dalam pernapasan atau tidak memberikan antibiotika kepada penderita pneumonia berat ataupun meniadakan tindakan operasi yang seharusnya dilakukan guna memperpanjang hidup pasien, ataupun dengan cara pemberian obat penghilang rasa sakit seperti yaitu mengakibatkan kematian. Eutanasia pasif ini seringkali secara terselubung dilakukan oleh kebanyakan rumah sakit.

Eutanasia ditinjau dari sudut pemberian izin
Ditinjau dari sudut pemberian izin maka eutanasia dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :

1. Eutanasia diluar kemauan pasien:
yaitu suatu tindakan eutanasia yang bertentangan dengan keinginan si pasien untuk tetap hidup. Tindakan eutanasia semacam ini dapat disamakan dengan pembunuhan

2. Eutanasia secara tidak sukarela: Eutanasia semacam ini adalah yang seringkali menjadi bahan perdebatan dan dianggap sebagai suatu tindakan yang keliru oleh siapapun juga.Hal ini terjadi apabila seseorang yang tidak berkompeten atau tidak berhak untuk mengambil suatu keputusan misalnya statusnya hanyalah seorang wali dari si pasien (seperti pada kasus Terri Schiavo Kasus ini menjadi sangat kontroversial sebab beberapa orang wali mengaku memiliki hak untuk mengambil keputusan bagi si pasien.

3.Eutanasia secara sukarela : dilakukan atas persetujuan si pasien sendiri, namun hal ini juga masih merupakan hal kontroversial.

Contoh kasus euthanasia:

1. Kasus "Doctor Death"
Dr. Jack Kevorkian yang dijuluki "Doctor Death", seperti dilaporkan Lori A. Roscoe . Pada awal April 1998, di Pusat Medis Adven Glendale diduga puluhan pasien telah "ditolong" oleh Kevorkian untuk menjemput ajalnya di RS tersebut. Kevorkian berargumen apa yang dilakukannya semata demi "menolong" mereka. Tapi para penentangnya menyebut, apa yang dilakukannya adalah pembunuhan.

2.Kasus rumah sakit Boramae - Korea
Pada tahun 2002, ada seorang pasien wanita berusia 68 tahun yang terdiagnosa menderita penyakit sirosis hati (liver cirrhosis). Tiga bulan setelah dirawat, seorang dokter bermarga Park umur 30 tahun, telah mencabut alat bantu pernapasan atas permintaan anak perempuan si pasien. Pada Desember 2002, anak lelaki almarhum tersebut meminta polisi untuk memeriksa kakak perempuannya beserta dua orang dokter atas tuduhan melakukan pembunuhan. Seorang dokter yang bernama dr. Park mengatakan bahwa si pasien sebelumnya telah meminta untuk tidak dipasangi alat bantu pernapasan tersebut. 1 minggu sebelum meninggalnya, si pasien amat menderita oleh penyakit sirosis hati yang telah mencapai stadium akhir, dan dokter mengatakan bahwa walaupun respirator tidak dicabutpun, kemungkinan hanya dapat bertahan hidup selama 24 jam saja

SEJARAH KEPERAWATAN

Keperawatan lahir sejak naluriah keperawatan lahir bersamaan dengan penciptaan manusia perkembangan keperawatan dipengaruhi dengan semakin maju peradaban manusia maka semakin berkembang keperawatan

Perkembangan dipengaruhi oleh :
Perawatan dan pengobatan zaman purbaOrang-orang pada zaman dahulu hidup dalam keadaan primitive. Namun demikian mereka sudah mampu sedikit pengetahuan dan kecakapan dalam merawat atau mengobati. Pekerjaan "merawat" dikerjakan berdasarkan naluri (instink) à naluri binatang à "mother instinct" (naluri keibuan) yang merupakan suatu naluri dalam yang bersendi pada pemeliharaan jenis (melindungi anak, merawat orang lemah)

Perawatan dan pengobatan secara praktis telah dilakukan oleh orang-orang primitive, misalnya :

a. Merawat dan mengobati luka-luka

b. Menurunkan panas dengan memberikan air minum yang banyak atau perawatannya dengan menggunakan air (kompres)

c. Membuka absoes dengan menggunakan batu-batu tajamd. Menghentikan pendarahan dengan menggunakan batu-batu panase. Pemakaian tumbuh-tumbuhan sebagai pengobatan penyakit

Pengaruh kepercayaan terhadap perawatan dan pengobatan

Manusia zaman purba menganut kepercayaan/agama "animisme" menghubungkan terjadinya penyakit dnegan kepercayaan animisme ini, sehingga mereka beranggapan bahwa orang menderita sakit disebabkan karena kemasukan arwah-arwah (roh-roh) itu. Orang-orang yang menaruh perhatian terhadap tanda-tanda penyakit à orang "ahli" dalam mengambil tindakan pengobatan terhadap orang sakit. Orang ahli tersebut kemudian disebut ahli obat-obatan = dukun dalam pengobatannya dukun antara lain memperhatikan aturan-aturan sebagai berikut :



A. Ajaran alam

Suatu kepercayaan yang menganjurkan bahwa alam sendiri memberikan petunjuk-petunjuk tentang obat yang akan dipakai misalnya Luka yang berdarah di beri balutan atau kain yang berwarna merah/daun merah. Apabila sakit kuning di beri obat minum dari akar-akaran atau kulit tumbuhan berwarna kuning.



B. Ajaran transmigrasi

Suatu ajaran yang mempercayai akan adanya kekeuatanm daya pemindahan. Misal : Pada waktu seorang wanita akan melahirkan, diberi air rendaman daun dan membuka lebar-lebar semua pintuFlorence NightingaleLahir tahun 1820 dari keluarga kaya raya dan terhormat meniti karirnya dirumah skait ST. Thomas Hospital ditentang keras oleh keluarganya. Ia diterima mengikuti kursus pendidikan perawat pada usia 31 tahun. Ditunjuk oleh pemerintahan inggris untuk menata asuhan keperawatan rumah sakit militer di turki memberi peluang baginya untuk meraih prestasi (Taylor. C, 1989).

Sesudah perang krim Florence nightingale kembali ke Inggris mempelopori berdirinya sekolah-sekolah perawat modern tahun 1840’

Kontribusi Florence Nightingale :

a. Menetapkan standar manajemen rumah sakit

b. Menegaskan bahwa nutrisi merupakan bagian penting dari asuhan keperawtan

c. Meyakinkan bahwa akupasional merupakan suatu terapi bagi orang sakit

d. Mengidentifikasi kebutuhan personal pasien dan peran perawat untuk memenuhinya

e. Mengemdbangkan standar okupasi bagi pasien wanita

f. Mengembangkan pendidikan keperawatan

g. Menetapkan 2 komponen keperawatan yaitu kesehatan dan penyakit

h. Meyakinkan bahwa keperawatan berdiri sendiri dan berbeda dnegan rofesi kedokteran.

i. Menekankan kebutuhan pendidikan lanjut bagi perawat

Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia


Perkembangan keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi social dan ekonomi yaitu penjajahan pemerintahan colonial Belanda, Inggris dan Jepang serta situasi pemerintahan Indonesia setelah Indonesia merdeka dibedakan atas :



1. Masa sebelum kemerdekaan


a. Masa penjajahan Belanda I

Pada masa ini perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut VELPLEGEK dengan sebutan zieken oppaser sebagai penjaga rumah sakit. usaha pemerintahan Belanda dibidang kesehatan adalah :

- Mendirikan rumah sakit I Binnen Hospital di Jakarta pada tahun 1799- Mendirikan rumah sakit II Butten Hospital

- Membentuk dinas kesehatan tentara (military gezond herds dients)- Membentu Dinas Kesehatan Rakyat (Burgerlijke gezandherds dienst).

Zaman penjajahan Inggris

Gubernur jendral Rafles sangat memperhatikan rakyat semboyan :Kesehatan adalah milik manusia. Usaha-usahanya dibidang kesehatan :- Pencacaran secara umum- Membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa- Memperhatikan kesehatan pada para tawanan



b. Zaman penjajahan Jepang

Menyebabkan perkembangan keperawatan mengalami kemunduran yang juga merupakan zaman kegelapan dunia keperawatan di Indonesia. Kemunduran-kemunduran ini terlihat pada- pekerjaan perawat dikerjakan oleh orang-orang yang tidak terdidik:

- Pimpinan RS diambil alih oleh orang-orang jepang,- Obat-obatan sangat kurang

- Wabah penyakit terjadi dimana-mana.



2. Zaman kemerdekaan

Usaha-usaha dibidang kesehatan tahun 1949 mulai dibangun rumah skit dan balai kesehatan. Tahun 1952 mulai didirikan sekolah perawat yaitu sekolah guru perawat dan sekolah perawat setingkat SLTP tahun 1962 mulai didirikan pendidikan keperawatan professional.

Tahun 1962-sekarang

Keperawatan mulai berkembang dengan pesatTahun 1962 mulai banyak berdiri akademi keperawatan (AKPER) tahun 1985 program studi ilmu keperawatan (PSIK) diselenggarakan oleh fakultas kedokteran universitas Indonesia lulusan I tahun 1988. Dampak : Meningkatkan pelayanan keperawatan, pendekatan proses keperawatan dan meningkatkan peran dan fungsi perawat.

Keperawatan Sebagai Suatu Profesi


Keperawatan yang semula belum jelas ruang lingkupnya dan batasannya ,secara bertahap mulai berkembang.Keperawatan diartikan oleh pakar keperawatan dengan berbagai cara dalam berbagai bentuk rumusan,seperti oleh Florence Nightingale,Goodrich,Imogene King,Virginia Henderson,dsb.


PERAWAT
Sesuai PERMENKES RI NO.1239 Tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat, dijelaskan PERAWAT adalah: Seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan,baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.



PERAN PERAWAT
Peran : Seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem.
Doheny ( 1982 )mengidentifikasi beberapa elemen peran Perawat Profesional, meliputi :Care Giver, Client Advocate, Counsellor, Educator, Collaborator, Coordinator, Change Agent, dan Consultant.



FUNGSI PERAWAT
Fungsi : suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya.
Kozier ( 1991 ) mengemukakan 3 ( tiga ) fungsi perawat : Fungsi Keperawatan mandiri ( independen ), Fungsi Keperawatan Ketergantungan ( dependen ), dan Fungsi Keperawatan kolaboratif ( interdependen ).


KEPERAWATAN
LOKAKARYA NASIONAL tentang KEPERAWATAN bulan JANUARI 1983 di JAKARTA merupakan awal diterimanya KEPERAWATAN SEBAGAI SUATU PROFESI.
KEPERAWATAN adalah : suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif,ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Dari pengertian tersebut diatas ada 4 ( empat ) elemen utama ( mayor elements ) yang menjadi perhatian( concern),Yaitu :
1. Keperawatan adalah ilmu dan kiat -sains terapan ( applied science ).
2. Keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada pelayanan _ helping health illness problem,
3. Keperawatan mempunyai empat tingkat klien : individu,keluarga,kelompok, dan komunitas dan
4. Pelayanan Keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan-3th level preventions dengan metodologi proskep .



Perawat kontemporer menuntut perawat yang memiliki pengetahuan dan ketram pilan dalam berbagai bidang. Dulu peran perawat inti adalah memberikan perawatan dan kenyamanan karena mereka menjalankan perawatan spesifik, tapi seka rang hal ini telah berubah. Peran perawat sudah menjadi lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Pera wat masa kini menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran pemberi kepe rawatan, pembuat keputusan klinik dan etika, pelindung dan advokat bagi klien, manajer kasus, rehabilitator, pembuat kenyamanan, komunikator dan pendidik.(Potter-Perry).Statemen diatas sudah sebaiknya menjadi iktibar bagi kita-kader keperawatan tan ah air- untuk memahami tujuan kerja kita yang tidak sebatas melakukan technical saja tapi sudah menyentuh berbagai bidang.

Nursing Mania's Member Profiles
1. Shindy


Shindy Yulia Salsabila

220110090061

cirebon, 11 juli 1992

jl.manunggal no 16-17 RT 003 RW 002 hegarmanah jatinangor, griya al-masyithah.

gambar, surfing internet, ngedit ngedit poto, nyanyinyanyi.

pinky_punker_slaluw@yahoo.co.id

lakukan sebaik mungkin selagi kita masih bisa melakukan yang terbaik.


2. NoviCandra Noviana
220110090063
Jakarta, 19 November 1991
Jl. C62 Pandu no.53 jatimakmur, pondok gede
Wisma De Surya kamar E20
Dengerin musik, baca komik, nonton
novii_chan@yahoo.com
candra.novi5@gmail.com
do what you love and love what you do

3. Mala
Mala Syaripah Kamilah
22010090063
jl.kol ach syam no 84 b Jatinangor
4. vinda
Vinda Dwi Oktoviyanda

220110090064

Bandung, 4 oktober 1990

Komplek bumi panyileukan blok F1 no 13

Jalan-jalan, nulis diary, baca

Life is never flat

5. Kiqie
Rizky Amalia
220110090065
Cirebon, 25 Oktober 1991
Dusun manis, rt.03 rw.01 no.131, jatiseeng ciledug cirebon 45188
ngumpulin boneka babi, main game, ngetik status ga jelas, foto-foto
Hiduplah Selagi Hidup!

6. VivienHarvien Amellia
220110090066
Cilacap, 12 September 1991
Komperta sidanegara 232B, Cilacap 53223
baca buku yg bagus, hal-hal yg berhubungan dengan fotografi, main game
Lakukanlah sesuatu yg bermanfaat untuk diri sendiri dan org disekitarmu selagi masih ada ridho dariNya


7. WidyaWidya Kusumaningrum
220110090067
Jakarta, 22 Juli 1991
Jl.H.Aip raya no.51 rt.04 rw.02 Jakasampurna Bekasi Barat 17145
Main game, nyapu
Just Be You

8. Fanny
Marthina Chyntia Stefany
220110090068
Jakarta, 16 Maret 1991
Komplek TNI-AD no.18 rt.001/06, Cakung Barat Jakarta Timur 13910
baca novel, syuting, send messages
marthinachyntiastefany@yahoo.com
human designed but GOD decided

9. Icha

Annisaa Citra Jeihan

220110090069

Bogor, 14 Februari 1991

Wisma De Surya

baca buku, berenang, dengerin musik


Mendengarkan nasehat orang tua akan menunjang keberhasilan kita


10. Nizar
Nizar Haqiki
220110090070
Sanggau, 4 Mei 1991
Pondok Julia, Kp. Waningkalde no.23 rt.02/01, Desa Cikeruh Jatinangor
main musik, desain gambar, futsal, travelling, adventuring
nizar_haqiki@yahoo.co.id

Pengalaman mengajarkan bagaimana menjadi benar

11. Gina

Gina Mandasari
Ciamis, 14 September 1991
Komp. Panghegar permai V Jl Pamekar Barat II No.10
searching-searching, nyanyi,dengerin music,jalan-jalan
Gina_mandasari@yahoo.com
Kegagalan bukan ahir dari segalanya, jadikan kegagalan sebagai pelajaran
yang mengajarkan kita menjadi lebih baik.

12. Teguh

Teguh sumarna
220110090072
Serang 21 november 1991
Serang, BANTEN

listening to music
Teguhsumarna@yahoo.com

Be your self! True love is never ends.